Selasa, 25 Oktober 2011

Sastra Jawa

SASTRA JAWA

Sastra jawa mulai dikenal atau muncul ketika ditemukan sebuah prasasti di daerah Sukobumi, Pare, Kediri Jawa Timur. Prasasti ini bertarikh 25 Maret atau 804 Masehi dan ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno serta berbentuk kakawin. Karena prasasti ini ditemukan di daerah Sukobumi makan prasasti ini lebih dikenal dengan nama Prasasti Sukobumi.
Adanya atau ditemukannya prasasti tersebut menjadikan awala dari adanya sastra Jawa. SastrJawa dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Sastra Jawa Kuna
2. Sastra Jawa Tengahan
3. Sastra Jawa Baru
4. Sastra Jawa Modern

Sastra Jawa Kuna
Sastra jawa kuna dimulai dengan ditemukannya prasasti yang memuat sebuah kakawin dengan bahasa jawa kuna. prasasti tersebut adalahPrasasti Sukobumi. Sastra jawa kuna ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa Kuna dan ditulis sekitar abad ke-9 sampai abad ke-14 Masehi. Hasil dari sastra Jawa Modern berupa prosa (gancaran) dan puisi (kakawin). Sastra Jawa Kuna yang berbentuk prosa (gancaran) antara lain: Candrakirana, Sang Hyang Kamahayanikan, Brahmandapurana dan Kunjarakarna. Sedangkan yang berbentuk Puisi (kakawin) antara lain: Ramayana, Barathayudha, Arjunawiwaha,  Negarakertagawa, Arjunawiwaha dan Sotasoma. Hasil karya sastra pada jaman ini banyak yang sangat terkenal, antaranya sudah tak asing lagi Ramayana dan mahabaratha, ada juga Sotasoma karya Empu Tantular dimana di dalamnya terdapat kalimat Bhineka Tunggal Ika yang sekarang digunakan sebagai semboyan negara kita.

Sastra Jawa Tengahan
Sastra Jawa Tengahan muncul ketika jaman Majapahit kir-kira abad ke-13 sampai abad ke-16. Hasil karya sastra pada jaman ini berupa kidung. Kidung juga ada yang berbentuk prosa dan puisi. Kidung yang berbentuk prosa antara lain: Tantupanggelaran, Calonarang, Tantrikamandhaka, Korawasrama, Pararaton. Sedangkan kidung yang berbentuk puisi antara lain: Kakawin Dewaruci, Sudamala, Panji Anggreni. 

Sastra Jawa Baru
Sastra Jawa Baru muncul ketika jaman Islam yakni pada jaman kerajaan Demak pada sekitar abad ke-15 dan ke-16. Ketika masyarakat Jawa telah mengenal suatu keyakinan baru, maka mereka juga akan mengubah gaya dalam menulis karya sastranya. Dahulu yang bernafaskan Hindu-Budha sekarang ketika agama Islam masuk karya sastra berudah dengan gaya Islam. Hasil karya sastra pada masa ini antara lain berbentuk Kidung, Suluk dan Babad. Hasil karya sastranya antara lain: Serat Rama, Serat Wujil, Suluk Malang Sumirang, Babad Giyanti, babad Pakepung dan lain-lain.

Sastra Jawa Modern
Sastra Jawa Modern muncul ketika Belanda berkuasa di Indonesia. Imperialisme Belanda ke Indonesia membawa banyak dampak atau pengaruh khususnya dibidang karya sastra. Hasil karya sastra pada masa ini berbentuk Novel, cerkak dan lain-lain.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar